BAHASA
BIAK DALAM PERKEMBANGAN MODERNISASI
OLEH:
MUSA HEFER SMAS
Kemajuan saat ini sangat luar biasa, semua orang selalu menggunakan
hal-hal baru dalam kehidupannya. Dahulu dalam berinteraksi antara seorang
dengan yang lain selalu berkomunikasi dengan baik. Percakapan jarak dekat atau
pun jarak jauh terjalin dengan sangat efektif dan tidak menimbulkan kekeliruan.
Seiring dengan perkembangan modernisasi kini mengubah cara pandang semua orang
sehingga banyak yang meninggalkan budaya aslinya dan masuk dalam budaya-budaya
modern.
Budaya asli setiap suku di dunia merupakan kekayaan yang sangat luar
biasa sehingga harus dijaga dan dibudayakan kepada generasi penerus. Budaya
adalah suatu kebiasaan atau adat-istiadat yang telah ada sejak dahulu dan
dijadikan sebagai warisan tiap suku hingga saat ini. Jika budaya tidak
dilestarikan dalam kehidupan masyarakat tiap suku, maka budaya tersebut akan
punah.
Salah satu bagian terpenting dalam budaya adalah bahasa daerah. Bahasa
daerah adalah bahasa yang digunakan oleh etnik yang berada di daerah asal
masing-masing suku. Bahasa daerah merupakan suatu alat komunikasi yang
menunjukan identitas daerah asal dalam menyatukan suku. Seorang dianggap bagian
dalam satu suku jika mampu berbahasa daerah dengan baik. Jika seseorang tidak
dapat berbahasa daerah dengan baik, maka orang tersebut dapat dianggap bukan penutur
asli atau identitasnya masih belum jelas.
Bahasa daerah di Papua berjumlah sekitar 277 bahasa.
Bahasa daerah di Indonesia berjumlah 746 bahasa (Setiawati Eti, 2008:13). Di Indonesia hanya 13 bahasa daerah
yang tergolong aman karena penuturnya masih banyak, memiliki aksara, memiliki
tata bahasa, memiliki Kamus, telah didokumentasikan, dan masih diajarkan di
sekolah serta digunakan di lingkungan keluarga maupun masyarakat luas.
Ketigabelas bahasa daerah itu adalah bahasa Aceh, Batak, Melayu, Minangkabau,
Rejang, Lampung, Sunda, Jawa, Madura, Bali, Sasak, Bugis, dan Makassar.
Sesuai dengan kenyataan yang selama ini terjadi, ternyata suku Biak yang
hidup pada saat ini jarang menggunkan Biak dalam berkomunikasi. Suku Biak
adalah salah satu suku yang terdapat di Provinsi Papua. Suku Biak terdiri atas
Biak Utara, Biak Timur, Kepulauan Padaido, Biak Selatan, Biak Barat, Supiori,
Numfor dan beberapa daerah lain seperti Biak Rajaampat. Suku ini sangat luar
biasa karena bahasa yang digunakan adalah satu dan sama namun dialeknya yang
berbeda. Kekayaan bahasa Biak yang sangat luar biasa ini kini tidak sempurna.
Dikatakan tidak sempurna karena pada saat ini banyak orang Biak yang tidak
dapat berbahasa Biak dengan baik bahkan ada yang tidak dapat berbahasa Biak.
Bahasa Biak kini mulai mengalami pergeseran, jika hal ini dibiarkan terus-
menerus maka bahasa Biak akan punah. Dominan masyarakat yang menggunakan bahasa
Biak adalah orang-orang tua yang lanjut usia, sedangkan anak-anak muda dan
anak-anak kecil jarang menggunakan bahasa Biak. Anak-anak lebih cederung
menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa populer yang muncul dalam
pergaulan hidup. Kata-kata populer yang sering digunakan: epenkah, hancur, bocor, yombeks, barukah, maju akan, napawe, anyos,
itulagi, bongkar, rusak, trajelas, pentingkah, tra kosong, tra jago, pucuk,
jarum, gaul tra bisa kapa e, dan macam orang lain k serta kata-kata populer
lainnya. Contoh kata populer dalam
kalimat; (1) Napi tra kosong tapi napi jarum, (2) Jangan dipikirkan dia
epenkah, (3) Pucuk sedang lewat.
Hal
ini jelas bahwa bahasa Biak akan punah. Salah satu kasus yang terjadi saat ini adalah
tidak semua orang Biak dapat menghitung angka satu sampai sepuluh (1-10) dan
menyebut nama warna dalam bahasa Biak dengan baik dan benar. Kenyataan ini,
menunujukan bagian kecil dari masalah yang terjadi dalam penggunaan bahasa Biak.
Banyak kasus yang terjadi dalam lingkungan
masyarakat Biak tentang penggunaan bahasa Biak. Selain penyebutan angka,
masyarakat Biak ini juga sudah tidak mampu membedakan dan menyebut nama-nama
warna. Dominan masyarakat Biak saat ini hanya mampu mengucapkan tiga warna dari
sekian warna yang diketahui. Orang-orang tua dahulu mampu menyebut semua warna
dalam bahasa Biak dengan baik, namun masyarakat saat ini hanya mampu menyebut
tiga warna saja. Tiga warna yang masih dapat dituturkan dalam bahasa Biak adalah
merah = kyumes, hitam = paisem, dan putih= pyoper/kvas.
Masyarakat
Biak saat ini kurang mampu menyebut bilangan-bilangan (numeralia) dalam bahasa Biak dengan baik. Selain numeralia,
masyarakat tidak mampu menyebut nama warna dengan baik, warna-warna memiliki
penyebutan dalam bahasa Biak. Warna dalam bahasa Biak yang di kenal sebagai
berikut: (1) Merah = kyumes/rik-berik,
(2) Kemerah-merahan = kayamyumes, (3)
Merah mudah = samyar, (4) Biru = ramen, (5) Kebiru-biruan= ramramen, (6) Hitam = paysem, (7) Coklat = marur/syek, (8) Putih = pyoper/kvas, (9) Kuning = nanyar, (10) Hijau = rumek, (11) Ungu = sanyiref, (12) Orens = nanyar
kawi, 13. Abu-abu = efafen dan
keabu-abuan = efafafen (Fautngil
Christ dan Rumbrawer Frans, 2002:111).
Penggunaan
bahasa Biak saat ini sangat rendah. Banyak masyarakat tidak mampu mengucapkan
angka-angka atau nemeralia dalam bahasa Biak dengan baik. Jika tidak ada usaha
dalam menggunakan numeralia bahasa Biak, maka akan terjadi pergeseran yang
kemudian mengakibatkan kepunahan bahasa Biak.
Undang-undang Republik Indonesia No
21 tahun 2001 tentang Otonomi khusus bagi Provinsi Papua, pasal 58 ayat 3
menegaskan bahwa “bahasa daerah dapat digunakan sebagai bahasa pengantar pada
jenjang pendidikan dasar di samping bahasa Indonesia”. Melalui pernyataan dalam
pasal ini, perlu ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah agar bahasa daerah
dapat dipelajari di sekolah dasar sebagai mata pelajaran muatan lokal.
Situasi penggunaan bahasa Biak perlu
diperhatikan oleh pemerintah Kabupaten Biak Numfor. Pemerintah Kabupaten Biak Numfor harus
membetuk satu tim khusus dalam pembuatan dokumentasi bahasa Biak. Dokumentasi
terdiri atas kamus bahasa Biak, aksara,
tata bahasa Biak, buku cerita dalam bahasa Biak, dan modul pembelajaran
berbasis bahasa Biak. Jika bahasa Biak telah didokumentasikan maka harus
dipublikasikan kepada seluruh masyarakat. Pemerintah dapat membentuk mata
pelajaran lokal wajib berbahasa Biak di sekolah-sekolah. Melalui pembelajaran
di sekolah, secara tidak langsung pemerintah telah mempertahankan pelestarian
bahasa Biak.
Kita mengajak masyarakat agar tetap
menggunakan bahasa Biak dalam berkomunikasi agar bahasa Biak tetap terlindungi.
Mengajak masyarakat untuk menggunakan Bahasa Biak namun tidak meninggalkan
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional serta terus mempelajari bahasa Inggris
untuk dapat bersaing dalam perkembangan modernisasi.
Dalam menghambat terjadi pergeseran
bahasa Biak, maka solusi yang terbaik adalah Suku Biak tetap menggunakan bahasa
Biak tanpa mengadakan campur kode, pemerintah kabupaten Biak Numfor menanggapi
dasar hukum tentang pengajaran bahasa (UU Otonomi khusus pasal 38:3) dan bahasa Biak harus diajarkan di sekolah
dasar.
Solusi di atas sangat penting untuk
diperhatikan, namun penggunaan bahasa Indonesia harus tetap dipelajari sebagai
bahasa nasional. Bahasa daerah sangat penting digunakan karena bahasa daerah
adalah budaya identitas tiap suku secara regional.
CONTOH
BAHASA BIAK
1. Nama
Hari dan Bulan dalam Bahasa Biak
No
|
Nama Hari
|
|
Bahasa Biak
|
Bahasa Indonesia
|
|
1
|
Werupi
|
Senin
|
2
|
Warya
|
Selasa
|
3
|
Mensendi
|
Rabu
|
4
|
Maninsi
|
Kamis
|
5
|
Snondi
|
Jumat
|
6
|
mnaisu
|
Sabtu
|
7
|
Bepondi
|
Minggu
|
No
|
Nama Bulan
|
|
Bahasa Biak
|
Bahasa Indonesia
|
|
1
|
Mambrusi
|
Januari
|
2
|
Yawi
|
Februari
|
3
|
Mansaryapi
|
Maret
|
4
|
Awersendi
|
April
|
5
|
Manaweri
|
Mei
|
6
|
Airami
|
Juni
|
7
|
Insawosami
|
Juli
|
8
|
Saromi
|
Agustus
|
9
|
Sarmuri
|
September
|
10
|
Ayundi
|
Okober
|
11
|
Romankwando
|
November
|
12
|
Inseri
|
Desember
|
2.
Angka
Dalam Bahasa Biak
Dalam bahasa Biak penyebutan angka/numeralia
dapat mencapai 9999 namun pada penelitian ini penulis hanya mendata 1-1000.
Penulis mendata 1-1000 karena bilangan tertinggi dalam bahasa Biak ialah
ribuan, setelah angka 1000 kita dapat menyebut angka selanjutnya hingga 9999
dengan menggabungkan kode-kode berikut ini.
a. Bilangan ribuan 1000-9000 (Syaran Oser – Syaran disiw
)
b.
Bilangan ratusan100-900
(Usin oser – Usin disiw)
c.
Bilangan puluhan 10-90
(Samfur – Samfur disiw )
d.
Bilangan Antara 11-19
(Samfur seser oser – Samfur seser disiw)
e.
Bilangan dasar 1-9 (Oser - Siw)
f.
Seser artinya kelebihan
g.
Di/Ri artinya, yang ke...
Tabel
3: Angka 1-100
Angka
|
Bahasa
|
|
Biak
|
Indonesia
|
|
1
|
Eser/oser
|
Satu
|
2
|
Suru
|
Dua
|
3
|
Kyor
|
Tiga
|
4
|
Fyak
|
Empat
|
5
|
Rim
|
Lima
|
6
|
Wonem
|
Enam
|
7
|
Fik
|
Tujuh
|
8
|
War
|
Delapan
|
9
|
Siw
|
Sembilan
|
10
|
Samfur
|
Sepuluh
|
11
|
Samfur seser oser
|
Sebelas
|
12
|
Samfur seser ri suru
|
Dua belas
|
13
|
Samfur seser ri kyor
|
Tiga belas
|
14
|
Samfur seser ri fyak
|
Empat belas
|
15
|
Samfur seser ri rim
|
Lima belas
|
16
|
Samfur seser ri wonem
|
Enam belas
|
17
|
Samfur seser ri fik
|
Tujuh belas
|
18
|
Samfur seser ri war
|
Delapan belas
|
19
|
Samfur seser ri siw
|
Sembilan belas
|
20
|
Samfur ri suru
|
Dua puluh
|
21
|
Samfur
ri suru seser oser
|
Dua
puluh satu
|
22
|
Samfur
ri suru seser ri suru
|
Dua
puluh dua
|
23
|
Samfur
ri suru seser ri kyor
|
Dua
puluh tiga
|
24
|
Samfur
ri suru seser ri fyak
|
Dua
puluh empat
|
25
|
Samfur
ri suru seser ri rim
|
Dua
puluh lima
|
26
|
Samfur
ri suru seser ri wonem
|
Dua
puluh enam
|
27
|
Samfur
ri suru seser ri fik
|
Dua
puluh tujuh
|
28
|
Samfur
ri suru seser ri war
|
Dua
puluh delapan
|
29
|
Samfur
ri suru seser ri siw
|
Dua
puluh sembilan
|
30
|
Samfur ri kyor
|
Tiga puluh
|
31
|
Samfur ri kyor seser oser/eser
|
Tiga puluh satu
|
32
|
Samfur ri kyor seser ri suru
|
Tiga puluh dua
|
33
|
Samfur ri kyor seser ri kyor
|
Tiga puluh tiga
|
34
|
Samfur ri kyor seser ri fyak
|
Tiga puluh empat
|
35
|
Samfur ri kyor seser ri rim
|
Tiga puluh lima
|
36
|
Samfur ri kyor seser ri wonem
|
Tiga puluh enam
|
37
|
Samfur ri kyor seser ri fik
|
Tiga puluh tujuh
|
38
|
Samfur ri kyor seser ri war
|
Tiga puluh delapan
|
39
|
Samfur ri kyor seser ri siw
|
Tiga puluh sembilan
|
40
|
Samfur ri fyak
|
Empat puluh
|
41
|
Samfur ri fyak seser
oser/eser
|
Empat puluh satu
|
42
|
Samfur ri fyak seser
disuru
|
Empat puluh dua
|
43
|
Samfur ri fyak seser
ri kyor
|
Empat puluh tiga
|
44
|
Samfur ri fyak seser
ri fyak
|
Empat puluh empat
|
45
|
Samfur ri fyak seser
ri rim
|
Empat puluh lima
|
46
|
Samfur ri fyak seser
ri wonem
|
Empat puluh enam
|
47
|
Samfur ri fyak seser
ri fik
|
Empat puluh tujuh
|
48
|
Samfur ri fyak seser
ri war
|
Empat puluh delapan
|
49
|
Samfur ri fyak seser
ri siw
|
Empat puluh sembilan
|
50
|
Samfur ri rim
|
Lima puluh
|
51
|
Samfur ri rim seser oser/eser
|
Lima puluh satu
|
52
|
Samfur ri rim seser ri suru
|
Lima puluh dua
|
53
|
Samfur ri rim seser ri kyor
|
Lima puluh tiga
|
54
|
Samfur ri rim seser ri fyak
|
Lima puluh empat
|
55
|
Samfur ri im seser ri rim
|
Lima puluh lima
|
56
|
Samfur ri rim seser ri wonem
|
Lima puluh enam
|
57
|
Samfur ri rim seser ri fik
|
Lima puluh tujuh
|
58
|
Samfur ri rim seser ri war
|
Lima puluh delapan
|
59
|
Samfur ri rim seser ri siw
|
Lima puluh sembilan
|
60
|
Samfur ri wonem
|
Enam puluh
|
61
|
Samfur ri wonem seser
oser/eser
|
Enam puluh satu
|
62
|
Samfur ri wonem seser
ri suru
|
Enam puluh dua
|
63
|
Samfur ri wonem seser
ri kyor
|
Enam puluh tiga
|
64
|
Samfur ri wonem seser
ri fyak
|
Enam puluh empat
|
65
|
Samfur ri wonem seser
ri rim
|
Enam puluh lima
|
66
|
Samfur ri wonem seser
ri wonem
|
Enam puluh enam
|
67
|
Samfur ri wonem seser
ri fik
|
Enam puluh tujuh
|
68
|
Samfur ri wonem seser
ri war
|
Enam puluh delapan
|
69
|
Samfur ri wonem seser
ri siw
|
Enam puluh sembilan
|
70
|
Samfur ri fik
|
Tujuh puluh
|
71
|
Samfur ri fik seser
oser/eser
|
Tujuh puluh satu
|
72
|
Samfur ri fik seser
ri suru
|
Tujuh puluh dua
|
73
|
Samfur ri fik seser
ri kyor
|
Tujuh puluh tiga
|
74
|
Samfur ri fik seser
ri fyak
|
Tujuh puluh empat
|
75
|
Samfur ri fik seser
ri rim
|
Tujuh puluh lima
|
76
|
Samfur ri fik seser
ri wonem
|
Tujuh puluh enam
|
77
|
Samfur ri fik seser
ri fik
|
Tujuh puluh tujuh
|
78
|
Samfur ri fik seser
ri war
|
Tujuh puluh delapan
|
79
|
Samfur ri fik seser
ri siw
|
Tujuh puluh sembilan
|
80
|
Samfur ri war
|
Delapan puluh
|
81
|
Samfur ri war seser oser/eser
|
Delapan puluh satu
|
82
|
Samfur ri war seser ri suru
|
Delapan puluh dua
|
83
|
Samfur ri war seser ri kyor
|
Delapan puluh tiga
|
84
|
Samfur ri war seser ri fyak
|
Delapan puluh empat
|
85
|
Samfur ri war seser ri rim
|
Delapan puluh lima
|
86
|
Samfur ri war seser ri wonem
|
Delapan puluh enam
|
87
|
Samfur ri war seser ri fik
|
Delapan puluh tujuh
|
88
|
Samfur ri war seser ri war
|
Delapan puluh delapan
|
89
|
Samfur ri war seser ri siw
|
Delapan puluh
sembilan
|
90
|
Samfur ri siw
|
Sembilan puluh
|
91
|
Samfur ri siw seser oser/eser
|
Sembilan puluh satu
|
92
|
Samfur ri siw seser ri suru
|
Sembilan puluh dua
|
93
|
Samfur ri siw seser ri kyor
|
Sembilan puluh tiga
|
94
|
Samfur ri siw seser ri fyak
|
Sembilan puluh empat
|
95
|
Samfur ri siw seser ri rim
|
Sembilan puluh lima
|
96
|
Samfur ri siw seser ri wonem
|
Sembilan puluh enam
|
97
|
Samfur ri siw seser ri ri fik
|
Sembilan puluh tujuh
|
98
|
Samfur ri siw seser ri war
|
Sembilan puluh
delapan
|
99
|
Samfur ri siw seser ri siw
|
Sembilan puluh
sembilan
|
100
|
Usin oser
|
Seratus
|
1000
|
Syaran oser
|
Seribu
|